menjadi marketing properti cepat closing itu ada caranya nah bagaimana untuk menjadi marketing perumahan yang berhasil menjual? Asumsi keliru yang berkembang selma ini, marketing itu pekerjaan serba tak pasti. Hanya cocok untuk mereka yang pintar ngomong dan telah berpengalaman. Sudah begitu berpenghasilan tak pasti pula. ITU SEMUA TAK BENAR.
Wajar, bila pemula gagap mendapati dirinya jadi marketing. Ragu, tidak percaya diri, atau bahkan ada yang terlampau bersemangat. Hangat-hangat bubur ayam, istilahnya. Terutama saat dibebani target penjualan. Sontak mentalitasnya surut. Menampik target, menganggap sebagai beban kerja.
Yang benar, marketing perumahan itu gampang. Bagi siapapun, tanpa terkecuali. Sadarilah, gampang dan benar-benar menyenangkan malah. Jualan rumah itu ternyata urusan sepele bagi yang bersedia melatih diri. Cukup dengan “bim salabim”, maka jadilah anda, pemula sekalipun, SEORANG MARKETING perumahan ANDAL.
Mau tahu alasannya mengapa marketing perumahan itu menyenangkan dan gampang? Bacalah fakta-fakta sebagai berikut:
Yang butuh rumah banyak banget
Banyak orang suka beli karena menguntungkan.
Dan lagi cara belinya gampang bisa dikredit di bank
Marketing rumah itu keren karena berhubungan dengan kalangan mapan
Rata-rata marketing perumahan juga ketularan mapan karena penghasilannya besar
Bonus penjualan juga besar, di atas rata-rata marketing produk lain
Nah, agar segera menjadi marketing properti dari sekarang tetapkan asumsi, keyakinan, dan katakan pada diri sendiri: “GAMPANG dan AKU adalah MARKETING property yang BERHASIL menjual dengan cepat”. Inilah mantranya:
Banyak orang suka beli karena menguntungkan.
Dan lagi cara belinya gampang bisa dikredit di bank
Marketing rumah itu keren karena berhubungan dengan kalangan mapan
Rata-rata marketing perumahan juga ketularan mapan karena penghasilannya besar
Bonus penjualan juga besar, di atas rata-rata marketing produk lain
Nah, agar segera menjadi marketing properti dari sekarang tetapkan asumsi, keyakinan, dan katakan pada diri sendiri: “GAMPANG dan AKU adalah MARKETING property yang BERHASIL menjual dengan cepat”. Inilah mantranya:
Benerin mindset-mu tentang marketing
Belajar cepat isi dan ketrampilan dasar sebagai penjual perumahan
Kuasai produk knowledge-nya.
MAINKAN, sekarang juga.
Cari mentor sakti (bila perlu).
Gampagkan. Cuman mengubah 5 urusan kecil ini, maka jadilah ANDA MARKETING HEBAT…!
Belajar cepat isi dan ketrampilan dasar sebagai penjual perumahan
Kuasai produk knowledge-nya.
MAINKAN, sekarang juga.
Cari mentor sakti (bila perlu).
Gampagkan. Cuman mengubah 5 urusan kecil ini, maka jadilah ANDA MARKETING HEBAT…!
Mindset diyakini sebagai muasal tindakan, keberasalan berfikir bahkan. Struktur mental yang terpatri kuat menjadi faktor determinan dalam ranah berfikir organisme individu. Terbentuknya memakan waktu lama biasanya. Dari hasil belajar, pola asuh selagi anak-anak, hasil dari pengaruh lingkungan, juga hasil dari pendidikan formal. Di sekolah, bangku kuliah, atau jenis pendidikan formal lain.
Soal product knowledge, persentuhan langsung dengan aktifitas lapangan di proyek merupakan cara paling efektif mengusai pengetahuan produk perumahan dengan cepat. Bekali diri dengan teori dan pemahaman dasar secukupnya, lalu banyak-banyak lah ke proyek perumahan yang sedang dibangun. Soal KPR, luas type bangunan, jenis matrial bangunan, model arsitektur rumah mudah dipahami. Tak perlu sampai harus dihafal.
Mentor sakti dalam pengertian punya reputasi sebagai marketing hebat, terbukti kampiun menjual rumah memang amat membantu marketing pemula. Coaching dari mentor berpengalaman memberi kesempatan marketing pemula melihat langsung bagaimana cara kerja marketing efektif. Belajar dari guru terbaik diyakini mampu menelorkan pendekar marketing terbaik pula.
Mainkan sekarang juga. Persilangan teori, retorika, khasanah pengetahuan tekstual berguna hanya jika dipraktekkan. Di dunia kerja praktis seperti marketing, pengetahuan serupa pedang. Sedang tindakan selayaknya gerinda pengasah. Tajam mengkilat sebilah pedang hanya bila berkala digerinda.
0 komentar:
Posting Komentar